Selasa, Juni 02, 2009

MRT Mass Rapid Transit

Tender MRT rampung Mei

Pemprov DKI sambut baik janji Departemen Perhubungan

JAKARTA: Departemen Perhubungan berjanji mengumumkan pemenang tender desain dasar proyek mass rapid transit (MRT) senilai US$17 juta pada akhir Mei 2009.

Dirjen Perkeretaapian Dephub Tunjung Inderawan mengatakan janji itu sekaligus untuk membantu proses percepatan pekerjaan desain dasar dan pekerjaan fisik proyek angkutan massal yang ditargetkan dimulai tahun ini.

"Akhir Mei ini penentuan pemenang akan disampaikan untuk membantu upaya percepatan pekerjaan basic design MRT," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Tunjung menyatakan hal tersebut menanggapi pemberitaan Bisnis sebelumnya tentang perpanjangan masa validasi tender desain dasar MRT dari yang seharusnya berakhir 23 April menjadi 23 Juli. Berdasarkan penelusuran Bisnis, ini merupakan perpanjangan yang ketiga kali. (lihat ilustrasi)

Surat perpanjangan validasi proposal itu sendiri ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana tender desain dasar MRT Setyo Gunawan per 20 April 2009. Surat tersebut ditujukan kepada konsorsium kontraktor peserta tender.

Dalam masa perpanjangan validasi tersebut, kedua kontraktor terpilih yakni konsorsium Nippon Koei Co Ltd dan konsorsium Katahira Engineers International diminta kembali menjawab poin klarifikasi proposal tender proyek desain dasar MRT.

Para kontraktor menyatakan tidak keberatan dengan perpanjangan tersebut. Menjawab surat perpanjangan itu, Katahira-yang dalam penilaian oleh Dephub sebelumnya meraih nilai lebih tinggi dari Nippon-menyatakan tidak keberatan.

"Kami tidak keberatan dan menghormati kebijakan panitia tender untuk memperbarui isian proposal tender," tulis Direktur Eksekutif dan Representative Katahira Takashi Okumura dalam surat per 21 April 2009.

Perpanjangan masa validasi itu dengan sendirinya mementahkan keyakinan semua pihak, termasuk Japan International Cooperation Agency (JICA), kreditur proyek senilai total Rp8,5 triliun itu, untuk mendapatkan pemenang tender desain paling lambat akhir April 2009.

Lambat itu biasa

Menurut Tunjung, proses penyelesaian administrasi tender yang dinilai lambat itu merupakan hal yang biasa ditemui dalam prosedur tender. Saat ini, pihaknya juga sedang berusaha untuk mempercepat penyelesaian administrasi tender tersebut.

Untuk perubahan anggota panitia tender dari semula 19 orang menjadi sembilan orang, Tunjung juga menganggap itu hal biasa. Masalahnya, ada kemungkinan anggota panitia tender memiliki tugas menjadi kuasa pengguna anggaran program yang lain.

Yang pasti, dia menjamin dalam perumusan desain dasar tersebut Dephup akan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk Pemprov DKI. Dengan begitu, kontraktor nantinya hanya akan mengerjakan dan mengimplementasikan di lapangan.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah DKI Muhayat menyambut baik kepastian tersebut. Dia berharap agar kepastian pemenang itu dapat membuat situasi menjadi lebih baik sehingga proyek bisa dikerjakan dan selesai tepat waktu.

"Namun, kami akan tunggu saja hasilnya [tender desain dasar MRT] bagaimana, kan itu masih dalam proses di Departemen Perhubungan. Kecuali jika mereka tidak bisa menentukan, kemudian diserahkan pada kami, barulah barulah kita laksanakan," ujarnya.

Senada dengan Muhayat, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengatakan pihaknya tidak akan ikut campur dalam tender disain dasar MRT yang menjadi kewenangan Dephub. (Bastanul Siregar) (hendra.wibawa @bisnis.co.id/tularji@bisnis.co.id/mia.chitra@bisnis.co.id)

Oleh Hendra Wibawa, Tularji, & Mia Chitra Dinisari
Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar:

PEMBANGUNAN JALUR GANDA ANTARA STASIUN PURWOKERTO-STASIUN KROYA.

Revitalisasi pekeretaapian merupakan program yang dicanangkan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat...