Sabtu, Januari 30, 2010

CENTRALIZED CLOCK SYSTEM

Salah satu kelengkapan prasarana yang diperlukan dalam menunjang operasi kereta api adalah Penunjuk waktu. ( Clock System ). Penunjuk waktu ini bermanfaat untuk menginformasikan kedatangan dan pemberangkatan Kereta Api dari dan ke Stasiun dan yang tidak kalah penting yang berhubungan dengan sistim persinyalan dan telekomunikasi untuk investigasi apabila terjadi Accident atau yang umum dikenal dengan istilah PERISTIWA LUAR BIASA. Penunjuk waktu ini menggunakan sistim Synchrounisasi yang artinya untuk setiap penunjukan waktu di stasiun baik di Peron maupun didalam Kantor Operasi, Ruang PPka dan Sinyal Kabin harus sama. Sistim Penunjuk Waktu yang lebih dikenal dengan Clock System terdiri dari perangkat Master dan Slave. Transmisi yang dikirim dari Master Clock ke Master Clock maupun Master Clock ke Slave Clock menggunakan transmisi Kabel. Sedangkan Master clock itu sendiri dapat terhubung dengan Penunjukkan waktu secara On-line dengan menggunakan sistim GPS ( Global Positioning System ) via Satelit atau dengan sistim Manual Setting setiap waktu.





MASTER CLOCK




SLAVE CLOCK ON TOWER



SLAVE CLOCK ON THE YARD STATION



SLAVE CLOCK IN SIGNAL CABIN

Minggu, Januari 17, 2010

SISTEM CATU DAYA KERETA API


Sumber Catu Daya untuk sistem persinyalan di Indonesia umumnya dan di Jabotabek Khususnya dibagi dalam tiga jenis :
  1. Catu Daya Utama yang bersumber dari PLN dan PDL listrik aliran atas.
  2. Catu Daya Darurat yang bersumber dari Batere
  3. Catu Daya Cadangan yang bersumber dari Diesel Generator
  • Fungsi dari Catu Daya Utama adalah Penyedia daya utama untuk kebutuhan peralatan sinyal dan telekomunikasi.
  • Fungsi dari Catu Daya Darurat adalah sebagai catu daya pengganti sementara sampai dengan catu daya cadangan beroperasi.
  • Fungsi dari Catu Daya Cadangan adalah Penyedia daya cadangan apabila catu daya utama mengalami gangguan atau failure.
Bagaimana dengan persyaratan catu daya untuk peralatan sinyal dan telekomunikasi, adalah sebagai berikut :
  1. Dapat memenuhi kebutuhan beban peralatan sinyal, telekomunikasi dan penerangan di dalam ruang PPka dan Stasiun, besaran daya tergantung jumlah peralatan yang dipasang di tiap stasiun. Khususnya untuk peralatan motor wesel.
  2. Supply harus terus menerus tanpa terputus atau tidak putus nyambung
  3. Sistim Pengisian batere harus secara otomatis.
  4. Catu Daya Utama harus mempunyai persyaratan :
  • Setiap saluran masuk harus dilengkapi dengan sistim penangkal petir, pemutus arus, trafo isolasi dan stabiliser tegangan.
  • Peralatan Stabiliser Tegangan harus dapat bekerja pada tegangan 220/380 V +/- 15%. dan Frequensi 50 Hz +/- 3 Hz.
5. Catu Daya Cadangan harus mempunyai persyaratan :
  • Harus mempunyai kemampuan paling rendah 1,25 x beban normal dari total beban instalasi sinyal dan telekomunikasi.
  • Harus dapat bekerja pada tegangan 220/380 V +/- 5% dan Frequensi 50 Hz.
  • Harus mampu bekerja selama 24 jam dengan beban 80% dari total kemampuannya.



GENERATOR


6. Catu Daya Darurat harus mempunyai persyaratan :
  • Jenis batere NiCd/Sealed Acid Maintenance Free, rechargeable.
  • Mudah didapatkan di pasaran.
  • Harus mampu bekerja selama peralihan antara catu daya utama dan cadangan dengan catu daya sementara selama 3 jam pada operasi normal dengan beban seluruh peralatan yang dicatunya.



BATERE
Persyaratan Pemasangan :
  1. Catu Daya Utama di pasang di ruang khusus catu daya utama.
  2. Catu Daya Darurat di pasang di ruang khusus di samping ruang catu daya utama.
  3. Catu Daya Cadangan di pasang di ruang khusus di samping ruang catu daya utama dengan pondasi yang dilengkapi sistim anti getar.
  4. Ruang catu daya harus dilengkapi sistim ventilasi udara. Misalnya Rotary Fan, Exhaust Fan dan Filter penahan debu yang mudah dibuka untuk dibersihkan.











PEMBANGUNAN JALUR GANDA ANTARA STASIUN PURWOKERTO-STASIUN KROYA.

Revitalisasi pekeretaapian merupakan program yang dicanangkan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat...