Minggu, Februari 14, 2010

SPECIFICATION OF SUBSTATION ( GARDU TRAKSI )

  1. SCOPE OF WORKS :
The  works comprise the supply and installation of electrical materials and equipment to the substation including installation of power cable from the PLN supply to a new PLN switch house and installation of power cable from the new PLN switch house to the incoming disconnecting switch cubicle all in accordance with the specification and drawing.

     2.  MATERIALS :
  1. Location : electrical equipment such as a distribution transformer which produces significant heat shall be installed outdoors. The operation condition of the substation (either opening or closing of the circuit breaker, or of any faults) shall be indicated on the indication device at the building. 
  • Installation : Equipment and device installed within the substation buildings shall be housed in cubicles. In priciple, main circuits between facilities shall be made by power cables. All the charged parts/conducters shall be enclosed in a cubicle, or other protection.
  • Manufacture : Where new equipment supplied by the project is connected with the existing equipment, the contractor is responsible to ensure the compatibility of function and performance between the new and existing equipment.
  • Electrical requirements : The electrical requirements for AC 20 kV and AC 6 kV shall be as follows :
  1. AC 20 kV system :  
  • Nominal Voltage                   : 20 kV
  • Rated Voltage                       : 24 kV
  • Insulation Level                     : 125 kV ( rated lightning impulse withstand voltage peak) 
                 :  50 kV ( Retaed short duration, 1 min, power frekuency withstand Voltage, r.m.s.
  • Rated frequnecy                     : 50 Hz.
  • Rated bus current                   : Not less than 600 A
  • Rated short time withstand current : Not less than 20 kA ( 1 second )
  • Max fault level                              :  Not less than 20 kA.
TO BE Continued.............................

Rabu, Februari 03, 2010

KRL - KERETA API LISTRIK

Sering kali kita membaca di Surat Kabar dan mendengar di Berita, baik radio maupun media televisi tentang keluhan sarana kereta api, khususnya di wilayah Jabodetabek. Transportasi yang sangat dibutuhkan semua kalangan untuk berangkat dan pulang dari rumah ke tempat kerja dan tempat-tempat lainnya. Di jabodetabek transportasi yang digunakan adalah kereta api jenis KRL untuk jenis Commuter ( angkutan masal dalam kota ) bukan Jarak Jauh ( Long Distance). Kalau dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya, sarana KRL jauh lebih murah. Kita coba utak atik hitungan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan setiap orang untuk setiap bulannya.
Kendaraan Pribadi Roda Empat : Untuk menggunakan sarana ini di dalam kota Jakarta, harus siap dengan kemacetan dan keterlambatan sehingga tidak jarang jalur Busway dilalui juga untuk mengurangi keterlambatan waktu sampai tempat tujuan. Untungnya menggunakan Jalur busway masih belum dikenai TILANG, walaupun ada Rambu DILARANG DI LALUI SELAIN BUSWAY!!!!. Hitungan biaya, kalau isi bahan bakar kurang lebih dalam sehari membutuhkan biaya bahan bakar sebesar Rp. 25.000,- jadi sebulan 25 hari x Rp. 25.000,- = Rp. 625.000,-. dan ditambah cicilan kredit mobil dan parkir kurang lebih Rp. 5 juta, jadi total Rp. 5.625.000,-
Kendaraan Pribadi Roda Dua : Sarana transportasi ini lebih bisa diandalkan untuk mencapai tempat tujuan, walaupun dengan resiko kecelakaan yang lebih tinggi, mungkin mencontoh Motor GP untuk keahliannya bermanuver masuk ke kiri dan kanan Kendaraan Roda Empat Lainnya. Harapannya Jangan Hujan. Biaya yang dibutuhkan untuk bahan bakar Rp. 12.000/2 hari, jadi sebulan 25 hari x Rp. 12.000/2 = Rp. 150.000,- dan ditambah cicilan kredit motor dan parkir kurang lebih Rp. 350,000,-, jadi total Rp. 500.000,-
Kendaraan Umum Bis : Untuk mendapatkan kenyamanan selama perjalanan tidak mungkin, walaupun itu jenis AC. Penumpang yang penuh sesak didalam Bis kota mengakibatkan fungsi AC tidak berfungsi dengan baik. Tariff AC sekitar Rp. 6000,- sekali jalan, jadi sebulan 25 hari x Rp. 6000,- x 2 u PP = Rp. 300.000,- .
Kendaraan Umum Busway : Dikarenakan semua koridor belum difungsikan dan diselesaikan dari rencana 15 koridor, maka untuk integrated belum bisa terwujud, sehingga masih dibutuhkan angkutan lainnya untuk mencapai terminal2 pemberangkatan dari kota2 sekitar Jakarta. Yang perlu dibenahi adalah prasarana jalur Busway, harus steril dari kendaraan lainnya untuk mendapatkan Headway yang diharapkan. Saat ini beberapa Koridor masih belum bisa ditegaskan untuk penggunaan Jalur Busway oleh kendaraan lainnya. Waktu tempuh jadi bertambah dan akhirnya sebagian pengguna beralih ke Sarana Transportasi lainnya. Untuk biaya cukup murah dengan Tariff Rp. 3500,- x 2 u PP. Hitungan sebulan 25 x Rp. 3500,- x 2 = Rp. 175.000,-








Kendaraan Kereta Api KRL :
Dengan kondisi dan jumlah armada KRL yang ada dan jumlah penumpang, tidak seimbang mengakibatkan setiap rangkaian penuh sesak dan sampai ada yang dengan resiko naik ke Atap Gerbong, tanpa memperhatikan bahaya yang mengintai dengan Tegangan Listrik 1500 Vdc. Akibatnya KRL sering kali mengalami kerusakan. Secara Teknis :
  • berat gerbong + motor traksi adalah 28 Ton.
  • berat gerbong tanpa motor adalah 24 ton.
  • berat penumpang maksimum 20 ton. Jadi total berat KRL plus penumpang sekitar 50 ton.
  • Beban yang dapat ditanggung Roda Gandar adalah 14 ton/roda sehingga total 4 roda x 14 ton = 64 ton.
Dengan kondisi itu beban yang ditanggung roda masih mencukupi. Akan tetapi yang perlu diperhatikan diperhatikan adalah Pantograph dan Contact Wire. Sering kali terjadi bunga api atau Spark dikarenakan adanya rongga antara Contact wire dan pantograph karena stabilitas jalan yang kurang tamping dan penuhnya penumpang, akibatnya motor traksi terjadi tegangan kejut dan pada akhirnya mengalami kerusakan.
Untuk biaya sangat kompetitif yaitu : Tariff Ekonomi Rp. 3500, AC Ekonomi Rp. 6500 dan AC Rp. 11.000, sehingga total sebulan sebagai berikut :
KRL Ekonomi ; 25 hari x 2 u PP x Rp. 3500,- = Rp. 175.000,-
KRL Ekonomi AC : 25 hari x 2 u PP x Rp. 6500,- = Rp. 325.000,-
KRL AC : 25 hari x 2 u PP x Rp. 11.000,- = Rp. 550.000,-
Demikian perbandingan kasar yang coba penulis lakukan, tidak ada maksud menjelekan sarana Transportasi yang ada. Mudah2 ini sangat berguna untuk Study Transportasi Dalam Kota.




PEMBANGUNAN JALUR GANDA ANTARA STASIUN PURWOKERTO-STASIUN KROYA.

Revitalisasi pekeretaapian merupakan program yang dicanangkan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat...