Selasa, Agustus 04, 2009

R E L BERGONGSOL

1 - UMUM


1.1. PENJELASAN



a. Bagian ini mencakup persyaratan pengadaan dan type rel yang digunakan termasuk kelengkapannya.
b. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menentukan dan menyediakan kuantitas bahan yang diperlukan untuk pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai yang tercantum dalam gambar tipikal dan gambar detil serta sesuai dengan spesifikasi ini.
c. Rel yang dimaksud dalam spesifikasi ini adalah rel berat dan tahan aus untuk jalan rel.


1.2. STANDAR DAN PERATURAN YANG BERLAKU
- Japanese Industrial Standard (JIS) : E-1120
- American Society for Test and Materials (ASTM)
- International Union of Railways (UIC) : UIC 866 - 0
- Peraturan Dinas No.10 (PD.10)
1.3. PENGENDALIAN MUTU

a. Jenis / Tipe ;
Tipe Rel yang digunakan R-25 bekas, plat baja siku dengan ukuran L100x100x10 berikut baut-baut dan mur-murnya serta angkur-angkur baut yang ditanam dalam bantalan beton. Kontraktor harus dapat menunjukkan Sertifikat Hasil Test dari pabrik pembuatnya.
b. Komposisi Kimia dan Karakteristik Penampang Rel ;






C


Si


Ma


0,60% - 0,80 %


0,10% - 0,50%


0,80% - 1,30%


Max. 0,040%


Max. 0,040%


b. Karakteristik Penampang Rel ;


image001








image002



d. Kekuatan Rel ;


Kuat Tarik : 880 - 1030 N/mm2


Perpanjangan : min. 10 %


e. Kekerasan Rel ;


Kekerasan kepala rel : min. 270 Brinell


f. Toleransi Berat dan Dimensi Rel ;
Toleransi adalah perbandingan dari berat aktual per 1m panjang dengan berat rel pendek, masing-masing tidak kurang dari 300m dari panjangnya sehingga sisa -0.5% atau +1.% dari berat teoritis, terhadap :- Panjang (25m’ Rel) : + 10.0 mm
- Tinggi Rel : + 0.80 mm, - 0.40 mm
- Lebar Kepala Rel : + 0.80 mm, - 0.40 mm
- Tebal Web : + 1.00 mm, - 0.50 mm
- Labar Flange : + 1.00 mm, - 1.00 mm
1.4. PENGAJUAN

Tidak ada komentar:

PEMBANGUNAN JALUR GANDA ANTARA STASIUN PURWOKERTO-STASIUN KROYA.

Revitalisasi pekeretaapian merupakan program yang dicanangkan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat...