Selasa, Juni 02, 2009

REVITALISASI PERKERETAAPIAN 2009

(Jakarta, 12/05/09) Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan (Dephub) Tunjung Inderawan mengemukakan, hingga saat ini, anggaran revitalisasi perkeretaapian 2009 terserap Rp3,693 triliun dari total Rp7,154 triliun yang dialokasikan.

“Dengan demikian, hingga saat ini sudah terserap sekitar 51,62 persen,” kata Tunjung dalam pertemuan dengan wartawan yang diselenggarakan Pusat Komunikasi Publik Dephub di Jakarta, Selasa 12/05/09.

Program revitalisasi perkeretaapian yang digelar pemerintah sejak 2008 dianggarkan sekitar Rp19,365 triliun yang direalisasikan hingga 2010. Pada tahun 2008, alokasi anggaran sebesar Rp4,655 triliun dan realisasinya mencapai 73,64 persen (Rp3,428 triliun). Sementara itu untuk 2010, direncanakan, anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp7,556 triliun.

Tunjung menjelaskan, secara umum program revitalisasi perkeretaapian selama ini fokusnya pada pembangunan prasarana dan sarana baik di perkeretaapian Sumatera, Kereta Api (KA) Perkotaan Jabotabek maupun Perkeretaapian Jawa. Sejumlah program pembangunan perkeretaapin yang sedang mendapatkan perhatian publik selam aini, lanjutnya, setidaknya ada beberapa antara lain, perkembangan proyek double-double track Cikarang-Manggarai.

"Saat ini dalam proses akhir pengadaan atau penertiban tanah negara antara Manggarai-Jatinegara, termasuk sertifikasi," katanya. Proses pelelangan yang akan segera akan dilakukan dan diprioritaskan lebih awal adalah konstruksi paket B1 yakni elektrifikasi Bekasi-Cikarang.

Kemudian untuk Mass Rapid Transit (MRT) di Ibukota, saat ini proses pelelangannya masih dalam proses evaluasi dokumen prakualifikasi. "Jadi, belum ada pemenang tendernya,"katanya. Untuk proyek jalur ganda Serpong-Maja, kata Tunjung, saat ini telah dilaksanakan pembangunan jalur ganda antara Serpong-Parungpanjang termasuk rehabilitasi jalur yang ada dan elektrifikasinya.

"Tahun ini, direncanakan rehab track eksisting dan elektrifikasi Parungpanjang-Maja sehingga pada akhir tahun dapat dioperasikan KRL hingga ke Maja,"katanya. Terakhir, menurut Tunjung yang didampingi Sesditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio, mengenai rencana aktivasi jalur Stasiun Kota-Tanjung Priok, proses pembebasan lahan sedang dilakukan dan tahun ini pula direncanakan kegiatan rehab track, termasuk emplasemen dan peningkatan sintelis (persinyalan, elektronika dan listik) antara Jakarta Kota dan Tanjung Priok.

Dua Peminat

Sementara itu, ketika menjawab pertanyaan pers seputar rencana Proyek KA Bandara, Tunjung mengakui, hingga retender tahap kedua, peminatnya masih dua investor. “Syarat sesuai Perpres (Peraturan Presiden) No. 67/2005, tender baru bisa ditentukan pemenangnya jika minimal ada tiga peserta," katanya.

Menurut Tunjung, dalam Perpres No. 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, sudah sangat jelas rambunya yakni jika peserta tender hanya dua saja, maka sama saja hal itu mengharuskan panitia mengulanginya kembali dari awal.

Untuk proyek ini, tender tahap pertama sudah dilakukan dan ternyata yang mengembalikan dokumen dengan lengkap hanya PT Railink dan pada tahap kedua, selain PT Railink, juga Mitsui Jepang.

"Karena itu, kini, sedang dalam persiapan untuk retender tahap ketiga,"katanya. Jika nantinya, tetap saja tidak mencapai tiga peserta, maka mungkin saja pemerintah akan mengambilalih proyek itu, khususnya untuk pembangunan prasarananya.

Pengambilalihan ini artinya Pemerintah yang akan membangun prasarana (tidak lagi dengan tender konsesi) tentunya dengan melalui proses tender fisik, yang nantinya akan diserahkan kepada pengelola prasarana melalui pengaturan lebih lanjut. (ES)

Sumber :www.dephub.go.id

Tidak ada komentar:

PEMBANGUNAN JALUR GANDA ANTARA STASIUN PURWOKERTO-STASIUN KROYA.

Revitalisasi pekeretaapian merupakan program yang dicanangkan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat...